A. Cara Penyesuaian Diri Hewan dengan Lingkungan
1. Penyesuaian Bentuk Tubuh terhadap Lingkungan
Banyak
makhluk hidup yang menyesuaikan diri terhadap lingkungan dengan cara
menyesuaikan bentuk tubuhnya terhadap lingkungan atau menyesuaikan
dengan fungsinya. Penyesuaian bentuk tubuh ini bertujuan untuk
memperoleh makanan maupun untuk melindungi diri dari musuhnya. Berikut
ini contoh beberapa hewan yang menyesuaikan bentuk tubuhnya terhadap
lingkungannya.
Burung
memiliki bentuk kaki yang berbeda-beda disesuaikan dengan tempat
hidupnya dan jenis mangsa yang dimakannya. Berdasarkan lingkungan dan
jenis makanan yang dimakannya, bentuk kaki burung dikelompokkan menjadi
lima,
Bentuk
paruh burung juga beraneka ragam. Keanekaragaman bentuk paruh burung
sesuai dengan jenis makanannya. Perhatikan keanekaragaman bentuk paruh
burung pada tabel 3.2
Untuk
memperoleh makanannya, serangga memiliki cara tersendiri. Salah satu
bentuk penyesuaian dirinya adalah bentuk mulut yang bebedabeda sesuai
dengan jenis makanannya. Bedasarkan jenis makanan yang dimakannya, jenis
mulut serangga dibedakan menjadi empat, yaitu mulutpengisap, mulut
penusuk, mulut penjilat, dan mulut penyerap.
Mulut
pengisap pada serangga bentuknya seperti belalai yang dapat digulung
dan dijulurkan. Contoh serangga yang memiliki mulut pengisap adalah
kupu-kupu. Kupu-kupu menggunakan mulut pengisap untuk mengisap madu dari
bunga.
Mulut
penusuk dan penghisap pada serangga memiliki ciri bentuk yang tajam dan
panjang. Contoh serangga yang memiliki mulut penusuk dan penghisap
adalah nyamuk. Nyamuk menggunakan mulutnya untuk menusuk kulit manusia
kemudian menghisap darah. Jadi, selain mulutnya berfungsi sebagai
penusuk juga berfungsi sebagai pengisap.
Mulut
penjilat pada serangga memiliki ciri terdapatnya lidah yang panjang dan
berguna untuk menjilat makanan berupa nektar dari bunga, contoh
serangga yang memiliki mulut penjilat adalah lebah.
Mulut
penyerap pada serangga memiliki ciri terdapatnya alat penyerap yang
mirip spons (gabus). Alat ini digunakan untuk menyerap makanan terutama
yang berbentuk cair. Contoh serangga yang memiliki mulut penyerap adalah
lalat.
Unta
hidup di daerah padang pasir yang kering dan gersang. Oleh karena itu
bentuk tubuhnya disesuaikan dengan keadaan lingkungan padang pasir.
Bentuk penyesuaian diri unta adalah adanya tempat penyimpanan air di
dalam tubuhnya dan memiliki punuk sebagai penyimpan lemak. Hal inilah
yang menyebabkan unta dapat bertahan hidup tanpa minum air dalam waktu
yang lama.
Beberapa
jenis hewan ada yang menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara
mengubah tingkah laku. Cara ini selain untuk mendapatkan makanan juga
untuk melindungi diri dari musuh atau pemangsa. Perhatikan beberapa
contoh hewan yang menyesuaikan diri dengan tingkah laku berikut ini!
Kalian
tentu pernah melihat bagaimana bunglon dapat merubah warna kulitnya
sesuai dengan warna tempat ia berada. Ketika berada di pohon yang
berwarna coklat maka tubuh bunglon akan berrwarna coklat. Begitu juga
ketika ia berada di pohon yang berwarna hijau maka tubuhnya akan
berwarna hijau. Perubahan warna tubuh pada bunglon merupakan bentuk
penyesuaian diri agar ia terlindung dari musuhnya.
Kalajengking
melindungi dirinya dari musuh dengan menggunakan sengatnya. Sengatnya
ini mengandung racun yang dapat membunuh musuhnya. Selain kelajengking,
hewan lain yang menggunakan zat racun untuk melindungi dirinya dari
serangan musuh adalah, kelabang, lebah, dan ular.
Cumi-cumi
melindungi diri dari musuhnya dengan cara menyemburkan cairan, seperti
tinta ke dalam air. Hal ini menyebabkan musuh yang menyerangnya tidak
dapat melihatnya dan ia dapat berenang dengan cepat untuk menghindari
musuhnya tersebut.
Siput
memiliki pelindung tubuh yang keras dan kuat yang disebut cangkang.
Hewan jenis ini melindungi diri dari musuhnya dengan cara memasukkan
tubuhnya kedalam cangkang. Selain siput, kura-kura, dan penyu juga
memiliki cangkang yang digunakan untuk melindungi diri dari musuhnya.
Untuk
melindungi diri dari serangan musuh, cecak memutuskan ekornya. Bagian
ekor yang putus ini dapat bergerak-gerak sehingga mengalihkan perhatian
musuhnya. Saat itulah ia pergi melarikan diri.
Paus
adalah mamalia yang hidup di air. Seperti hewan mamalia yang lain,
walaupun hidup di air paus bernapas menggunakan paru-paru. Padahal
paru-paru tidak dapat mengambil oksigen dari air. Paus dan semua mamalia
yang hidup di air, kurang lebih tiap tiga puluh menit muncul ke
permukaan air untuk menghirup oksigen. Mungkin kalian pernah melihat
bagaimana perilaku paus lewat siaran televisi. Ketika muncul ke
permukaan air laut, paus mengeluarkan sisa pernapasan berupa
karbondioksida dan uap air yang sudah jenuh dengan air sehingga terlihat
seperti air mancur. Setelah itu paus menghirup udara sebanyak-banyaknya
sehingga paru-parunya penuh dengan udara.
Selain
hewan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan , tumbuhan juga memiliki
cara yang unik untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya agar dapat
bertahan hidup di lingkungan tersebut. Pada umumnya tumbuhan hidup di
tempat yang berbeda-beda. Ada yang hidup di daerah kering ada pula yang
hidupnya di air. Oleh karena itu, bentuk penyesuaian dirinya pun
berbeda-beda disesuaikan dengan lingkungan tempat hidupnya. Perhatikan
uraian berikut tentang cara-cara tumbuhan menyesuaikan diri terhadap
lingkungan.
1. Pohon Jati
Pohon
jati menyesuaikan diri dengan cara menggugurkan daunnya saat musim
kemarau. Pengguguran daun ini bertujuan agar tidak terjadi penguapan
yang berlebihan yang dapat menyebabkan tumbuhan kekurangan air dan mati.
Pengguguran daun pada musim kemarau juga dilakukan oleh tumbuhan lain,
seperti mahoni dan kedondong walaupun tidak sebanyak pada pohon jati.
Kalau
di rumahmu atau di sekolahmu ada tanaman kaktus, coba perhatikan
tanaman tersebut! Tanaman kaktus tempat hidup aslinya sebenarnya adalah
tanah yang kering seperti gurun. Oleh karena itu tanaman ini
menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang kering dan panas.
Tumbuhan kaktus menyesuikan diri dengan memiliki daun yang kecil-kecil
seperti duri yang berfungsi untuk mengurangi penguapan air, batangnya
tebal berair dan berlapis lilin yang berfungsi untuk menyimpan cadangan
air, akarnya yang panjang untuk mencari air.
3. Teratai
Teratai
tempat hidupnya di air. Tumbuhan ini menyesuaikan diri dengan memiliki
daun yang berbentuk lebar dan tipis. Bentuk daun seperti ini
mengakibatkan penguapan air terjadi dengan mudah. Selain itu, batangnya
yang berongga-rongga memungkinkan teratai dapat bernapas walaupun akar
dan batangnya berada di dalam air.
Eceng
gondok hidup mengapung di permukaan air. Agar dapat mengapung tumbuhan
ini memiliki batang yang menggembung berisi rongga udara seperti spons.
ADAPTASI MAHLUK HIDUP
PENYESUAIAN MAKHLUK HIDUP
A. Makhluk Hidup Menyesuaian Diri Dengan Lingkungan
Makhluk
hidup sangat bergantung pada lingkungan. Mahluk Hidup mempunyai dan memerlukan
lingkungan sebagai tempat hidup. Tempat Mahluk Hidup tinggal disebut HABITAT.
Mahluk Hidup ada yang hidup di darat dan di air :
1. Katak : berudu hidup di air, dewasa hidup di darat dan di air (amfibi)
2. Ikan dengan siripnya dapat hidup di air.
3. Burung dapat terbang dengan sayapnya, dll
Agar dapat hidup dan melestarikan keturunannya Mahluk Hidup harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Penyesuaian diri Mahluk Hidup terhadap lingkungan disebut ADAPTASI.
Mahluk Hidup ada yang hidup di darat dan di air :
1. Katak : berudu hidup di air, dewasa hidup di darat dan di air (amfibi)
2. Ikan dengan siripnya dapat hidup di air.
3. Burung dapat terbang dengan sayapnya, dll
Agar dapat hidup dan melestarikan keturunannya Mahluk Hidup harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Penyesuaian diri Mahluk Hidup terhadap lingkungan disebut ADAPTASI.
Mahluk Hidupyang telah beradaptasi dengan suatu lingkungan tertentu akan sulit
beradaptasi dengan lingkungan lain. Contoh : Mahluk Hidup yang hidup di air tawar
tidak dapat hidup di air laut, Mahluk Hidup yang hidup di padang rumput tidak dapat
hidup di padang pasir.
1. Penyesuaian Mahluk Hidup Untuk Memperoleh Makanan
Mahluk Hidup dalam menyesuaikan diri untuk memeperoleh makanan dilakukan sejak lahir. Contoh : Bentuk paruh (mulut) bebek yang pipih untuk memepermudah mencari makanan di lumpur dan kaki berselaput supaya tidak terbenam dalam lumpur.
Dalam penyesuaian diri dengan lingkungan untuk memperoleh makanan, yang satu dengan lain berbeda. Hal ini disebabkan :
a. Penyesuaian diri dengan alam lingkungan (tempat hidup), ex : hutan, padang rumput, dedaunan, air, udara, dsb.
b. Penyesuaian diri dengan bahan makanannya, ex : pemakan daging, pemakan biji-bijian, pemakan buah-buahan, pemakan daging dan tumbuhan, dsb.
Peyesuaian diri pada hewan dalam memperoleh makanan :
1. Kupu-kupu : Makanan kupu adalah nektar (cairan manis sebagai bahan membuat madu). Nekatar terletak di dasar bunga dan berbentuk cair, maka untuk memperolehnya kupu mempunyai alat penghisap yang bentuknya panjang disebut PROBOSIS.
2. Lebah : hampir sama dengan kupu, lebah mempunyai bentuk mulut penjilat. Mulut ini mempunyai lidah panjang untuk menjilat nektar.
3. Nyamuk : Bentuk mulut penusuk dan penghisap, mulut nyamuk berbentuk tajam runcing (penusuk) dan panjang, Mulut ini untuk menusuk dan kemudian menghisap darah manusia.
4. Burung :
a. Burung Pemakan Daging :
- paruhnya pendek, besar, setengah melingkar dan runcing (guna paruh untuk mencabik-cabik mangsanya.
- Contohnya : elang, rajawali, alap-alap (mangsa : pipit, prenjak, anak ayam), bangau, pecuk ular, kuntul, pelikan (mangsa : katak kecil, ikan, ular, dsb).
b. Burung Pemakan Tumbuhan :
- paruhnya pendek, melengkung (setengah melingkar), kokoh (guna paruh untuk mengupas kulit dari biji-bijian yang dimakan).
- Contohnya : parkit, gelatik, betet, nuri, kakatua, pipit.
c. Burung Pemakan Daging dan Tumbuhan :
- contohnya : prenjak, kutilang, jalak, poksay, cecak rawa
- makanan yang dimakan pisang, pepaya, ulat (untuk mengambil ulat di balik daun mereka punya paruh yang panjang dan runcing.
Bentuk kaki burung : memanjat (pelatuk), mencengkeram (elang, rajawali), bertengger (kutilang), mengais (ayam).
Dengan penyesuaian diri terhadap lingkungannya (tempat hidup) maka :
1. Dengan paruh yang runcing, ayam dengan mudah dan cepat mematuk makanannya.
2. Dengan kakinya yang ramping, panjang serta kukunya runcing, ayam mudah bergerak ke sana kemari mengais-ngais mencari makanan.
3. Dengan gigi taring yang runcing anjing dan kucing mudah mencabik-cabik mangsanya.
4. Dengan sirip ekor, sirip dada dan sirip perut ikan mudah berenang ke kanan, ke kiri, ke atas, ke bawah di dalam air dan dengan cepat menangkap mangsanya.
5. Dengan cakar yang berselaput dan badannya seperti perahu, itik dengan mudah berenang, meyelam dalam air untuk menangkap mangsanya.
6. Dengan kaki yang pipih dan dapat menempel pada dinding serta mulut yang lebar, cecak dan tokek dapat mudah bergerak di dinding untuk menangkap mangsanya.
7. Unta memiliki kantong air sehingga dapat bertahan hidup di gurun pasir
Penyesuaian Diri Tumbuhan Untuk Kelangsungan Hidup :
Bentuk penyesuaian diri tumbuhan terhadap lingkungan berbeda-beda, contohnya :
1. Pohon Jati, randu, kedondong, mahoni : merontokkan atau menggugurkan daun saat musim kemarau untuk mengurangi penguapan.
2. Kaktus : memiliki daun yang berduri, dimana fungsi daun digantikan batang sehingga penguapan air hanya terjadi pada batang.
3. Teratai : memiliki daun yang lebar dan tipis, sehingga penguapan air terjadi secara mudah, akibatnya teratai tidak busuk karena terendam air.
4. Kantong Semar : daun berbentuk kantong. Dalam kantong terdapat cairan yang berbau yang dapat mengundang serangga. Serangga yang hinggap di tepi kantong akan jatuh tergelincirdan terperangkap dalam cairan sehingga menjadi makanan kantong semar.
1. Penyesuaian Mahluk Hidup Untuk Memperoleh Makanan
Mahluk Hidup dalam menyesuaikan diri untuk memeperoleh makanan dilakukan sejak lahir. Contoh : Bentuk paruh (mulut) bebek yang pipih untuk memepermudah mencari makanan di lumpur dan kaki berselaput supaya tidak terbenam dalam lumpur.
Dalam penyesuaian diri dengan lingkungan untuk memperoleh makanan, yang satu dengan lain berbeda. Hal ini disebabkan :
a. Penyesuaian diri dengan alam lingkungan (tempat hidup), ex : hutan, padang rumput, dedaunan, air, udara, dsb.
b. Penyesuaian diri dengan bahan makanannya, ex : pemakan daging, pemakan biji-bijian, pemakan buah-buahan, pemakan daging dan tumbuhan, dsb.
Peyesuaian diri pada hewan dalam memperoleh makanan :
1. Kupu-kupu : Makanan kupu adalah nektar (cairan manis sebagai bahan membuat madu). Nekatar terletak di dasar bunga dan berbentuk cair, maka untuk memperolehnya kupu mempunyai alat penghisap yang bentuknya panjang disebut PROBOSIS.
2. Lebah : hampir sama dengan kupu, lebah mempunyai bentuk mulut penjilat. Mulut ini mempunyai lidah panjang untuk menjilat nektar.
3. Nyamuk : Bentuk mulut penusuk dan penghisap, mulut nyamuk berbentuk tajam runcing (penusuk) dan panjang, Mulut ini untuk menusuk dan kemudian menghisap darah manusia.
4. Burung :
a. Burung Pemakan Daging :
- paruhnya pendek, besar, setengah melingkar dan runcing (guna paruh untuk mencabik-cabik mangsanya.
- Contohnya : elang, rajawali, alap-alap (mangsa : pipit, prenjak, anak ayam), bangau, pecuk ular, kuntul, pelikan (mangsa : katak kecil, ikan, ular, dsb).
b. Burung Pemakan Tumbuhan :
- paruhnya pendek, melengkung (setengah melingkar), kokoh (guna paruh untuk mengupas kulit dari biji-bijian yang dimakan).
- Contohnya : parkit, gelatik, betet, nuri, kakatua, pipit.
c. Burung Pemakan Daging dan Tumbuhan :
- contohnya : prenjak, kutilang, jalak, poksay, cecak rawa
- makanan yang dimakan pisang, pepaya, ulat (untuk mengambil ulat di balik daun mereka punya paruh yang panjang dan runcing.
Bentuk kaki burung : memanjat (pelatuk), mencengkeram (elang, rajawali), bertengger (kutilang), mengais (ayam).
Dengan penyesuaian diri terhadap lingkungannya (tempat hidup) maka :
1. Dengan paruh yang runcing, ayam dengan mudah dan cepat mematuk makanannya.
2. Dengan kakinya yang ramping, panjang serta kukunya runcing, ayam mudah bergerak ke sana kemari mengais-ngais mencari makanan.
3. Dengan gigi taring yang runcing anjing dan kucing mudah mencabik-cabik mangsanya.
4. Dengan sirip ekor, sirip dada dan sirip perut ikan mudah berenang ke kanan, ke kiri, ke atas, ke bawah di dalam air dan dengan cepat menangkap mangsanya.
5. Dengan cakar yang berselaput dan badannya seperti perahu, itik dengan mudah berenang, meyelam dalam air untuk menangkap mangsanya.
6. Dengan kaki yang pipih dan dapat menempel pada dinding serta mulut yang lebar, cecak dan tokek dapat mudah bergerak di dinding untuk menangkap mangsanya.
7. Unta memiliki kantong air sehingga dapat bertahan hidup di gurun pasir
Penyesuaian Diri Tumbuhan Untuk Kelangsungan Hidup :
Bentuk penyesuaian diri tumbuhan terhadap lingkungan berbeda-beda, contohnya :
1. Pohon Jati, randu, kedondong, mahoni : merontokkan atau menggugurkan daun saat musim kemarau untuk mengurangi penguapan.
2. Kaktus : memiliki daun yang berduri, dimana fungsi daun digantikan batang sehingga penguapan air hanya terjadi pada batang.
3. Teratai : memiliki daun yang lebar dan tipis, sehingga penguapan air terjadi secara mudah, akibatnya teratai tidak busuk karena terendam air.
4. Kantong Semar : daun berbentuk kantong. Dalam kantong terdapat cairan yang berbau yang dapat mengundang serangga. Serangga yang hinggap di tepi kantong akan jatuh tergelincirdan terperangkap dalam cairan sehingga menjadi makanan kantong semar.
B. Makhluk Hidup Melindungi Diri Dari Musuhnya
Kita semua memiliki alat indra 5 macam yang disebut PANCAINDRA, yaitu : penglihat/mata, pendengar.telinga, pembau/hidung, pengecap/lidah, peraba/kulit.
1. Hewan Melindungi Diri dari Musuhnya :
a.
Bunglon : melindungi diri dari musuh dengan cara mengubah warna tubuh
sesuai dengan warna tempat bunglon berada, disebut MIMIKRI.
b. Walang Sangit : melindungi diri dari musuh dengan mengeluarkan bau yang sangat menyengat.
c. Walang Daun : mempunyai bentuk dan warna tubuh yang menyerupai daun/sesuai daunnya.
d. Harimau, anjing, singa : mempuyai kuku dan gigi yang tajam.
e. Sapi, kambing, kerbau, kijang : mempunyai tanduk yang runcing untuk bertarung dengan musuh
f. Kalajengking, kelabang, lebah : menggunakan sengatnya untuk melindungi diri dari musuh.
g. Ular : - ular berbisa melindungi diri dengan bisanya/zat yang beracun yang dikeluarkan saat menggigit.
ular tidak berbisa melindungi diri dengan membelitkan tubuhnya ke musuhnya.
h. Cumi-cumi : melindungi diri dengan meyeburkan cairan seperti tinta ke dalam air sehingga musuh tidak dapat melihatnya.
i. Trenggiling : menggulungkan tubuhnya cakar kuat, kulit keras
j. Landak : bulunya berbentuk duri
k. Siput, bekicot : mempunyai pelindung tubuh yang keras/rumah siput sehingga apabila ada musuh masuk ke dalam rumahnya.
l. Musang, kumbang : bila diserang musuh berpura-pura mati.
m. Cecak : melepaskan ekor cecak.
n. Ulat : melindungi diri dengan memiliki warna sesuai dengan daun/batang pohon, dengan menegakkan bulunya.
o. Anjing dan kucing : mempunyai gigi dan kuku yang tajam. Sedangkan melindungi udara dingin bila tidur dengan cara melingkarkan tubuhnya. Gigi yang dimiliki anjing dan kucing karena pemakan daging adalah GigiTaring (untuk mencabik-cabik mangsanya).
Catatan tambahan : selain Gigi Taring ada juga Gigi Seri (fungsi : untuk menggigit dan memotong makanan) dan Gigi Geraham (fungsi : untuk mengunyah makanan)
b. Walang Sangit : melindungi diri dari musuh dengan mengeluarkan bau yang sangat menyengat.
c. Walang Daun : mempunyai bentuk dan warna tubuh yang menyerupai daun/sesuai daunnya.
d. Harimau, anjing, singa : mempuyai kuku dan gigi yang tajam.
e. Sapi, kambing, kerbau, kijang : mempunyai tanduk yang runcing untuk bertarung dengan musuh
f. Kalajengking, kelabang, lebah : menggunakan sengatnya untuk melindungi diri dari musuh.
g. Ular : - ular berbisa melindungi diri dengan bisanya/zat yang beracun yang dikeluarkan saat menggigit.
ular tidak berbisa melindungi diri dengan membelitkan tubuhnya ke musuhnya.
h. Cumi-cumi : melindungi diri dengan meyeburkan cairan seperti tinta ke dalam air sehingga musuh tidak dapat melihatnya.
i. Trenggiling : menggulungkan tubuhnya cakar kuat, kulit keras
j. Landak : bulunya berbentuk duri
k. Siput, bekicot : mempunyai pelindung tubuh yang keras/rumah siput sehingga apabila ada musuh masuk ke dalam rumahnya.
l. Musang, kumbang : bila diserang musuh berpura-pura mati.
m. Cecak : melepaskan ekor cecak.
n. Ulat : melindungi diri dengan memiliki warna sesuai dengan daun/batang pohon, dengan menegakkan bulunya.
o. Anjing dan kucing : mempunyai gigi dan kuku yang tajam. Sedangkan melindungi udara dingin bila tidur dengan cara melingkarkan tubuhnya. Gigi yang dimiliki anjing dan kucing karena pemakan daging adalah GigiTaring (untuk mencabik-cabik mangsanya).
Catatan tambahan : selain Gigi Taring ada juga Gigi Seri (fungsi : untuk menggigit dan memotong makanan) dan Gigi Geraham (fungsi : untuk mengunyah makanan)
2. Tumbuhan Melindungi Diri Dari Musuhnya :
a. Mawar : melindungi diri dengan batangnya berduri.
b. Bougenville : melindungi diri mempunyai batang berduri yang panjang.
c. Mangga, kamboja, alamanda, : bergetah yg dapat menimbulkan penyakit kulit bila hewan makan
d. Durian : mempunyai kulit buah yang berduri tajam sehingga tidak dapat dimakan hewan.
e. Belimbing : buah yang belum matang terasa pahit.
f. Nangka, sawo, pepaya yang masih muda : bergetah
g. Kelapa : berkulit tebal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar